NO HEART
NO HEART TO SPEAK OF - BLINK 182
Photographs of you are still haunting my halls
Photographs of you are still haunting my halls
Still framed and blue, say nothing at all
Sacrifice myself, leave me dead in the sun
Put it on a shelf, leave it there for everyone to see
Is that all you have, is that all you have to say?
Sacrifice myself, leave me dead in the sun
Put it on a shelf, leave it there for everyone to see
Is that all you have, is that all you have to say?
Lying on the bedroom floor
Hanging on the words that you said before
No heart, no heart to speak of
Dying on the bathroom floor
Thinking of the life that we had before
No heart, no heart to speak of
Hanging on the words that you said before
No heart, no heart to speak of
Dying on the bathroom floor
Thinking of the life that we had before
No heart, no heart to speak of
Nothing left but scars clawed away of my heart
On a crumbling edge, watch me falling apart
Feel the birds of prey circle over our home
Vultures in the ash, separating skin from bone
Is that all you have, is that all you have to see?
On a crumbling edge, watch me falling apart
Feel the birds of prey circle over our home
Vultures in the ash, separating skin from bone
Is that all you have, is that all you have to see?
Lying on the bedroom floor
Hanging on the words that you said before
No heart, no heart to speak of
Dying on the bathroom floor
Thinking of the life that we had before
No heart, no heart to speak of
Hanging on the words that you said before
No heart, no heart to speak of
Dying on the bathroom floor
Thinking of the life that we had before
No heart, no heart to speak of
And I think one day
And I think one day
We'll both just fade away
And I think one day
We'll pay for our mistakes
And I think one day
I cannot slip away
And I think one day
We'll both just fade away
And I think one day
We'll pay for our mistakes
And I think one day
I cannot slip away
Lying on the bedroom floor
Hanging on the words that you said before
No heart, no heart to speak of
Dying on the bathroom floor
Thinking of the life that we had before
No heart, no heart to speak of
Hanging on the words that you said before
No heart, no heart to speak of
Dying on the bathroom floor
Thinking of the life that we had before
No heart, no heart to speak of
Hallo guyssssssss
Post minggu kemarin itu
tulisan lama jadi ini tulisan baru setelah hampir 2 minggu.
Kangen banget.
Pengen nulis dari
kemarin-kemarin cuman sikon ga ngedukung banget.
Jadi, here we gooooooo
Hampir 2 minggu ini gua
selalu full sampe malem. Kalaupun ga full, pasti ada aja kerjaannya sampe
tengah malem. Dan yaaaa seperti minggu-minggu sebelumnya, minggu kemarin pun
ada aja kejadian uniknya.
Senin tanggal 9 kemarin
tuh cukup lucu buat gua. Hari itu kan ada matkul Ilpol ya. Gua berusaha buat ga
kesiangan karena masuk pagi dan sebelumya udah pernah alfa gara-gara kesiangan
hahahaha. Gua bangun lebih awal, abis salat subuh ga tidur lagi takut ketiduran
soalnya HAHAHAHA. Sebelum berangkat, gua ngomong dalam hati “ada kejutan lagi
ga ya hari senin? Semoga nyenengin”. Gua berharap yang baik dong karena
ngebetein banget tau hari senin, awal minggu, ngalamin hal-hal yang ga
ngenakin.
Nah pas belajar ilpol
ini, TUMBENAN, dosennya lagi ga enak banget. Ketauan sekali si ibu dosen
bĂȘte-nya jadi males ngajar gitu cuy. Baru minggu itu belajar ilpol ngebetein
padahal sebelum-sebelumnya selalu asik. Kelas gua juga jadi freak gitu karena
dosennya bĂȘte HAHAHAHA berasa banget sih aura ga ngenakinnya jadi ya tidak
efektif sekali belajar saat itu. Sudahlah berlalu. Abis selesai illpol, gua
sama temen pergi ke masjid buat ngikutin rangkaian wajib buat memenuhi syarat kelulusan
ospek. Pergilah kita ke masjid univ. Pas nyampe, lepas sepatu, wudhu, salat,
baca quran. Kita nunggu lama tuh karena pas nyampe belum keliatan ada
kumpul-kumpul gitu jadi ya kita mengisi waktu dengan kegiatan tadi. Karena lama
nunggu, kita berasumsi kegiatannya belum mulai minggu ini. Mungkin minggu besok
baru mulai. Yaudah kita ngabisin waktu di masjid sampe dzuhur karena abis
dzuhur ada matkul lagi. Gua mengisi waktu dengan tidur nyenyak sampe adzan
berkumandang. Masjidnya nyaman cuy. Sayang kalau ga nyobain buat tidur
HAHAHAHA.
Gua bangun pas banget
adzan. Salat deh abis ngambil wudhu. Setelah salat, langsung cus kita balik ke
fakultas. Dan sesuatu yang tidak di duga terjadi teman-teman. SEPATU SAYA TIDAK
ADA DI TEMPAT DONG. Awalnya mikir paling ke pindah sama orang. Nyari-nyari tuh
cuman kok ga ketemu. Heran. Ini orang mindahin jauh banget kan ga mungkin.
Bener-bener nyari cuy gua sama temen gua, cuman tetep ga ketemu. Gua cuman
senyum-senyum aja pas nyari hahahaha. Gua mikir kayaknya ada orang yang ketuker
sepatunya sama gua. Gua nyari-nyari sepatu yang mirip kayak gua pun
gaadaaaaaaa. JADI GIMANA DONGGG!!!???? Gua ga mungkin ke fakultas dengan nyeker
gitu aja. Gaboleh masuk yang ada gua. Temen gua nawarin buat balik lagi ke kos
ngambil sepatu lagi. Gua iyain dong daripada gua nyeker kan ga lucu. Sebenenrya
lucu sih buktinya orang-orang yang ngeliatin gua jalan nyeker pada ketawa,
sialan. Nanya engga, ketawa iya. Emang dasar manusia. Udah gitu, jarak antara
masjid dengan parkiran lumayan jauh tau. Alhasil gua nyeker sampe ke parkiran
dengan di liatin banyak orang. Iya ngeliatin doang. Jangankan bantu. Nanya juga
ngga. Gua udah mengesampingkan rasa malu gua sih saat itu jadi persetan lah
kalian semua yang tertawa HAHAHAHAHA.
Sungguh awal minggu
yang mengejutkan. Siapa yang nyangka cuy tiba-tiba sepatu ilang. Di masjid. Gua
kita kasus sepatu/sandal ilang cuman ada kampung-kampung gitu. Di lingkungan
universitas juga bisa ternyata HAHAHAHA. Gua ga marah sih cuman lucu aja karena
ga nyangka banget kwkwkw. Gua masih penasaran tuh siapa tau orang yang salah
make itu sadar dan siapa tau balik kan sepatu gua jadi gua coba ngecek lagi ke
masjid. Ternyata tetap tidak ada teman-teman. Yasudahlah. Bukan rezeki.
Apa lagi ya minggu ini.
2 minggu ini kondisi
badan gua naik turun juga sih. Yang pertama, efek jarang tidur. Satu minggu
kemarin tuh bener-bener gua tidur paling lama cuman 4 jam. Baru itu tidur yang
wahhhahahaa. Norak ye gua. Kenapa gua kayak gitu, karena gua susah tidur. Gatau
kenapa. Gua takut sakit dong gara-gara gitu makanya gua antisipasi kalau
rasanya udah gaenak dikit langsung minum obat gausah nunggu bener-bener berasa.
Gua rasa bakal ribet kalau sampe sakit. Gua males ngurus perizinannya karena
ribet harus pake surat dokter sedangkan penyakit gua itu penyakit kampungan
yang bisa disembuhin cuman dengan pake obat warung. Ya masa ga bikin surat
keterangan sakit dengan bon beli obat di warung. Kan engga.
Faktor kedua adalah
pola makan. Gua mulai menata ulang pola makan gua menyesuaikan kondisi
finansial yang ada HAHAHAHA. Belum berasa sih efeknya karena baru mau satu
minggu kan. Mungkin nanti setelah dua sampai tiga minggu ke depan. Ya semoga sesuai
dan tidak ada apa-apa hahahaha
Yang ngebuat gua banyak
berpikir selain tugas dan kawan-kawannya, adalah tulisan gua dua minggu lalu
soal cinta(i). Sejak tulisan itu di
post, jadi ada ruang tersendiri di otak yang mikirin hal itu hahahaha.
Pertanyaannya masih sama: Kenapa gua belum ngerasain lai, kapan, dan bagaimana
gua akan merasakannya?
Yang paling merubah
pandanan gua soal cinta adalah patah hati. Gua lupa pernah bahas soal ini atau
belum di blog. Sepertinya sih udah. Gatau lupa.
Gua males ngebahas ini
karena gaada selesainya. Capek. Bukannya gua terpaku sama masa lalu, tapi kalau
memang patah hati adalah alasan yang paling besar atas apa yang gua rasakan dan
gua pertanyakan saat ini, dude, sampai segitunya efek patah hati? Atau memang
benar gua terlalu terpaku sama lalu? Ada yang pernah bilang sih ke gua soal
patah hati ini. Doi bilang,
“Banyak orang berdandan
oleh kekecewaannya di masa lalu. Sekarang berapa lama dan banyak kamu membuat
orang lain terluka, hati pun kamu bungkam, oleh karena ketakutan ini? Dan
apakah kamu selalu menuntut untuk dimaklumi (karna mindset kamulah manusia yang
paling kecewa)?” –ZH
Ngena ye?
Cinta buat gua adalah
hal yang membingungkan. Terkadang bisa membuat hari bener-bener bahagia,
terkadang juga bisa membuat hari jatuh se dalam-dalamnya. Semua tergantung
bagaimana perasaan kita pada cinta itu sendiri. Orang yang memiliki perasaan
yang dalam pada cintanya, pasti akan lebih merasakan lebih daripada orang yang
biasa saja dalam menyikapi cinta. Tapi itu tidak masalah. Yang penting,
masing-masing orang sadar apa yang dia lakukan memiliki resiko yang sama: patah
hati.
Patah hati sering
dijadikan alasan orang untuk menunda menjalin suatu hubungan. Ada yang memiliki
pengalaman patah hati yang sangat pedih hingga menutup hatinya rapat-rapat, ada
yang patah hati namun bisa melewatinya. Tapi pada akhirnya, masalah yang
ditimbulkan daripada orang yang patah hati selalu sama: takut dikecewain lagi.
Ketakutan adalah hal
yang wajar. Namun terlalu terpaku pada hal yang ditakuti adalah salah. Kita
tidak akan pernah bergerak jika kita tidak mencoba untuk melewati rasa takut
itu. Hanya kita yang tau seberapa besar rasa takut itu. Karena itu, kita
sendirilah yang tau bagaimana memposisikan diri kita dalam melewati hal yang
kita takuti.
Memang bukan hal yang
mudah untuk mencoba mendatangi kembali tempat yang pernah menciptakan suasana
tidak nyaman. Namun, cobalah untuk datangi tempat itu kembali. Bersihkan segala
debu dan kotoran, baik itu di lantai, jendela, ataupun langit langit. Tata
kembali segala hal yang ada di dalam tempat itu agar terlihat rapi, indah, dan
akhirnya membuat diri kita nyaman kembali di tempat itu. Warnai ulang tembok
yang telah memudar dengan warna baru. Ciptakan sendiri tempat yang kamu
inginkan karena kamu sendirilah yang akan menempati. Dan siapa tau, saat kau melihat
keluar jendela yang telah kau bersihkan dari segala debu yang menghalangi
pandanganmu keluar, kau melihat seseorang berdiri di depan tempatmu. Kau
mempersilahkan ia masuk ke tempat yang telah kamu perbaiki sedemikian rupa dan
membuat ia nyaman dengan apa yang kamu milikii. Ia menikmati kenyamanan yang
diberikan oleh kamu dan tempatmu. Ia memberikan sedikit saran untuk memperbarui
beberapa bagian supaya menjadi lebih indah dan nyaman untuk dinikmati bersama.
Kamupun bersedia. Akhirnya kalian berdua memperbaiki tepat yang awalnya hanya
untuk sendiri, menjadi tempat yang bisa dinikmati berdua. Akhirnya, kalian
berdua berkomitmen untuk sama-sama menjaga tempat itu tetap indah dan nyaman.
Jika ada bagian yang rusak, kalian sama-sama memperbaikinya. Kalian berkomitmen
untuk bersama. Selalu.
Asik ga? HAHAHAHA
Sepertinya jika hanya
menulis disini terlihat mudah sekali ya. Namun, coba kamu baca ulang yang soal
cinta tadi sambil berbicara. Tidak perlu keras-keras, yang penting terdengar
oleh telingamu. Gua yakin, setiap kata-kata yang keluar dari mulut kita adalah
doa. Dan gua yakin, kata-kata yang keluar adalah yang terbaik, yang bisa
diucapkan oleh mulut kita. Khususnya untuk gua pribadi.
Makasih yang udah baca.
Emosi gua lagi ga enak banget tapi gara-gara nulis ini jadi lebih tenang. Gua
bisa tidur nyenyak.
Love you guys.
Read.
Komentar
Posting Komentar