Confession

Confessions of a Dangerous Mind - Logic
Yeah, I can't get no better, can't get no more cheddar
I feel like a king and my queen is Coretta
I been made a livin', I'm never gon' give in
I'm just way too driven, that's why I been thinkin'
I'm scared that I'm sinkin', I'm scared that I'm fallin'
The world think I'm ballin' and maybe I am
But don't give a damn, back in the beginnin'
Did not have a plan, don't know who I am
Or who I'm becomin' but I'ma do me to the fullest, alright
Bustin' and dodgin' them bullets all night
Take over the world, yeah I'm thinkin' I might
Got 'em all in my sight
I know that I'm strong, I know that I am
I know I'm the man
And whether you poor or you filled with financial security
Everyone deal with they own insecurity
Even the preacher was born with impurity
Scared to go out even with my security
Scared of the world and all of its obscurity
Pray for maturity, hope that I grow
Hope my anxiety stay on the low
I swear I hope that shit don't fuck up my flow
Where do I go? What would you do
If suddenly all of your dreams came true?
What would you do if you did it all? (If you did it all)
If you ain't never have to lift a finger
Would you linger like, "Fuck 'em all"?
Guess that's your call, but I can't (It's your call, but I can't)
This a marathon, not a sprint
Switch up the plan like homie that went from Verizon to Sprint
Can you hear me now? Does anybody out there feel me now?
What's your name?
What's your game?
Come now boy, just spit your flow
Feel the pain with the gain
What you tryna say though?
Novocaine to the brain
I can't feel nothing no more
In my lane, can't refrain from lettin' these people know
What's your name?
What's your game?
Come now boy, just spit your flow
Feel the pain with the gain
What you tryna say though?
Novocaine to the brain, I can't feel nothing no more
In my lane, can't refrain from letting these people know
How I feel (How I feel)
Yeah that's how I feel (That's how I feel)
Break it down, roll it up, that's how high I feel
(That's how high I feel)
How I feel (How I feel)
How high I feel (How high I feel)
Down, roll it up, yeah
Searchin' for bliss only led me to searchin' for hits
Only led me to battle depression
I don't learn my lesson 'cause fame never lessen the pain
What if your life was under a glass?
And people tried to dig up shit from your past
And tell you what's good and what's not
And every time you drop a song
They say that it's wack or it's hot
And don't give a damn that it came from the heart
They tear it apart like hyenas, this here for the dreamers
This here for the people that know what I'm sayin'
All of the people that know what I'm sayin'
Fuck social media
Tellin' me who I should be and just how I should rap
They always compare, they always compare me to others
And try to pit me up against all my brothers
Now why you think so many rappers be overdosin' at the crib? (Overdosin' at the crib)
'Cause people just won't let 'em live
And the public is constantly thinkin' they know 'em
But nobody knowing what's going on inside (On inside)
And they wonder why we all hide, shit
Maybe I'm just overthinkin'
Or maybe I'm just over-smokin' and drinkin'
And when I can't deal with the hate, I self-medicate
Sit in the corner and think of a better day
Maybe this bullet can help me to get away
I just cannot seem to think of a better way
Even though I know there is, that's why I keep goin'
That's why I keep flowin'
That's why I keep perserverin'
Even when I'm hearin' I'm a bitch, I'm a fag
I'm a motherfuckin' hypebeast,
I ain't black in the slight least
I ain't good enough, I should quit
I should kill myself (Kill myself)
'Cause you'll never be Kenny
You'll never be better than Drizzy or Cole
"You're losing your hair, you're too fucking old", yeah
These are the comments I'm readin' on Twitter right now
They make me depressed and they pullin' me down
I'm trying to swim but I think I might drown
So I'ma turn that feeling into a sound
And play it when nobody else is around
Whenever I feel like I'm far from the ground
God gave me the power to battle depression
Yeah round after round
I wish I was famous, I wish I was rich
I wish I could just get up out of this bitch (Out of this bitch)
But be careful what you wish for (What you wish for)
'Cause it ain't everything that it's cut out to be
My life is good but not as good as it's 'bout to be
'Cause I got vision, don't fuck with division
Ain't God, but I'm rich and I think that I am
Do what you love and do not give a damn
Fuck all the haters you see on the 'Gram
Just mind your own business and be a good man
Be a good boss and be a good friend
Spread your imaginations to the millions
Don't worry 'bout how to maintain all your millions
Just spread that positivity for the children
And all the haters that's hatin', just love 'em
'Cause that's the only way you ever gon' kill 'em
Know somebody feel 'em
Last but not least, put your ego on the shelf
And remember, love yourself (Love yourself)
Oh nah, nah (Oh, nah, nah)
Put your ego on the shelf and love yourself (Love yourself)
Nah, nah, nah (Nah, nah, nah)
Put your ego on the shelf
And remember, love your 'ember, love yourself
Oh nah, nah
Put your ego on the shelf and love yourself
Nah, nah, nah




Sebelum kalian baca tulisan kali ini, gua minta tolong kalian dengerin lagu yang gua tulis diatas ya. Gua minta maaf kalau nanti pas di post agak gak jelas letak tulisannya. Terima kasih.


|

|

|



Hallloooooooo guyssssssssssssssssssssssssssssssss

Ya Allah udah lama banget ga nulissssss

KANGEN POLLLLLLLLLLLLLL

Tiga minggu cuyyyyy kagak nulissss

Udah banyak banget yang dialamin tapi kagak ditulisss

Sekarang waktunyaaaa

Sikatttttttttttttttttttttttttt

|

|

|

Udah tiga minggu lebih gua kagak post di blog ini. Rasanya tuh dipikiran udah numpuk. Banyak yang pengen ditulis, diomongin tapi kagak tersampaikan. Beberapa sih tersampaikan lewat obrolan sehari-hari, curcol-curcol majah ke sohib. Cuman rasanya tetep kurang lengkap kalau ga ditulis dan di post disini.

Banyak banget kejadian, hal-hal yang terjadi, dan pikiran yang mengawang selama tiga minggu tanpa nulis ini. Jadi ya, gua coba buat nulis satu-satu sekarang. Pelan-pelan. Gua pun udah nunggu momen ini dari kemarin-kemarin karena gua pengen nulis jujur pake banget kali ini. Well, we’ll see.

Alasan kenapa gua ga post hampir atau malah udah lebih dari tiga minggu adalah ada aja kegiatan yang ngebuat gua nunda buat nulis. Mulai dari acara kampus sampai kesibukan gua sendiri yang menyita waktu dan gabisa ditinggalin sehingga harus mengorbakan waktu tenang dan damai menulis gua buat ngelakuin semua itu.

Mulai dari kegiatan kemah. Sekitar akhir bulan September kemarin, ada acara kemah dari kampus. Jurusan gua sih sebenernya, bukan se-kampus juga.  Awalnya males tuh ikut karena males sih cuman dipikir-pikir lagi dan acaranya di alam gitu jadinya gua ikut ajadeh itung-itung juga bisa nenangin hati dan pikiran mumpung di alam kan. Ikut tuh jadinya. Acaranya juga asik sih. Kite yang ikut diajak naik ke atas bukit gitu dengan membawa bawaan pribadi di tas carrier yang segede gaban. Tapi ga gede sih buat gua karena bawaan pribadinya ya seperti pada umumnya acara di luar gitu. Cuman kalau ga biasa jadi ya rasanya banyak dan berat. Tapi gapapa. Selama jalan naik keatas asik sih udah lama ga jalan naik gitu walau yaaa siang-siang, banyak debu, tetep berusaha enjoy aja karena bareng-bareng kan kagak sendiri. Selama acara sih gua berusaha enjoy aja ye dengan segala kekurangan yang ada. Lagian kalau gua kerjaannya ngeluh mulu disana malah gaenak hawanya. Bawaannya pengen pulang aja kalau gitu cuman gua gamau gitu. Tetep lah berusaha ambil dan nikmati enaknya yang pasti ada gamungkin jelek mulu kan. Mantap lah pokoknya kalau acara di alam gitu gua selalu enjoy.

|

|

|

Nah lusanya abis acara kemah gua ada ujian cuyyy. Ujian pertama nih di dunia kuliah. Matkul pertama yang diujikan: Filsafat. Padahal ya, selama seminggu itu pekan ujian belum mulai. Cuman dosennya pengen duluan aja karena materi buat UTS itu udah kelar, gapapa ujian duluan biar minggu depannya libur.  Okelah kalau gitu. Nah ini lucunya. Mungkin karena ujian pertama ya dimasa kuliah, temen-temen sekelas tuh ada aja yang parno sendiri. Kayak orang udah lama ga ujian. Lucu deh pokoknya kwkwkwk gua sendiri berusaha tenang karena kalau udah panik tuh bego pol cuk. Ujiannya juga essay kan jadi ya gua mikir gua nulis yang gua pahamin aja ditambah dengan pemanis-pemanis aje wkwkwk. Temen gua ada yang panik sendiri ngapalin, baca pake suara gede gitu, mondar-mandir, nanya-nanya minta dijelasin ulang kwkwk ga salah ya kayak gitu mungkin emang mereka kayak begitu kalau mau ujian cuman di gua jatuhnya lucu cuyyyyy. Mungkin karena emang udah lama ga ujian kali ya. Ujian terakhir tuh mungkin bulan april-mei-juni kemarin. Terus baru ngerasain ujian lagi oktober ini. Udah gitu lingkungannya beda kan jadi ya gitu keluarnya HAHAHAHA. Sorry ya guys kalau ada temen sekelas gua yang baca ini. Gua orang yang kalau mau ujian tuh gabisa diajak belajar, ngapal segalam macem. Cuman bisa baca-baca ulang doang udah tok. Pokoknya lucu pol dah kelas kemarin sebelum ujian filsafat KWKWKWK.

Pas selesai tuh rasanya legaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Akhirnya ngerasain ujian pertama di kuliah, tegang-tegangnya udah lewat, jadi tenang lagi. Seneng gitu rasanya bisa loss dengan tenang kwkwkw

|

|

|

Tiga hari setelah ujian pertama di dunia kuliah, akhirnya salah satu impian yang ingin gua wujudkan di masa kuliah tercapai. Konser musik pertama yang gua tonton seumur hidup sampai habis acaranya. Konser tunggal pertama dari band ini. Fourtwnty: Heliotropisme. 4 Oktober 2019 udah gua tunggu selama dua bulan lamanya. Gua udah beli tiketnya dari bulan Agustus, awal-awal gua berada di Malang. Gua gatau mau ngajak siapa kan karena belum kenal siapa-siapa juga, kuliah belum di mulai, yaudah nonton aja sendiri. Bodoamat cuy sendiri. Yang penting, ini salah satu impian gua yang akhirnya terwujud. Gua bersyukur banget ada di Malang. Karena kalau ga disini, gua belum tentu bisa nonton konser tunggal pertama Fourtwnty. Hari itu gua bersyukur banget masih dikasih kesempatan hidup sampai saat itu. Bahagia. Nyanyi sekeras-kerasnya, gapeduli suara gua gimana, pokoknya gua pengen nikmatin dua jam eksklusif nikmatin semua yang ada saat itu dengan diri gua sendiri. Gaada rekam-rekaman. Cuman untuk foto diawal lagu, abis itu masukin lagi buat nikmatin lagu. Bener-bener hari yang sangat membahagiakan. Suara gua sampe abis cuy selesai konser wkwkkw. Konser musik pertama yang gua tonton, makin special yang gua tonton adalah band yang udah nemenin berbagai momen special selama pergantian lingkungan hidup gua. Selama konser, gua bener-bener amaze dengan semuanya. Gua gabisa nahan air mata gua. Bener-bener totalitas hari itu. Makasih banget Fourtwnty.

Sampai tulisan ini diketik, tiap kali gua denger lagu yang dimainkan sata konser kemarin, masih berasa hawa konser saat itu. Masih berasa banget suasananya. Masih gemetar kalau lagi dengerin. Iya. Sampai segitu spesialnya momen itu.

|

|

|

Minggu kemarin tuh lagi pekan ujian. Jadi, gampir tiap hari pasti ada ujiannya. Gimana ujiannya? Gausah ditanya ya. Udah lewat. Skip.

Diantara hari-hari penuh ujian itu, ada satu hari yang dinanti para maba. Apalagi maba Ube. Ini hari ditunggu-tunggu sampe sempet rame di twiiter. Akhirnya, minggu kemarin tuh jadi satu minggu dimana lapangan rektorat rame dari pagi sampe menjelang maghrib dimana maba-maba foto dengan almamaternya. Gua tadinya gamau foto sendiri gitu dengan background rektorat biar nanti aja fotonya pas lulus aja kan special tuh KWKWKW. Akhirnya kagak foto juga sih. Maksudnya foto yang madep kamera, terus belakangnya rektorat. Adanya foto gua lagi duduk ngadep rektoran terus di foto dari belakang. Beda lah yaa posenya jadi ya masih bertahan niatnya KWKWKW. Seneng sih ya dapet almamater gitu. Kalau dibilang bangga, ya bangga. Dengan diri sendiri. Karena almamater ini ini jadi bukti perjuangan gua sebelumnya yang pastinya harus gua hargai karena semua ini gua dapetin ga singkat. Ada prosesnya. Jadi, rasanya kurang menghargai aja kalau dibilang ga bangga.

Pokoknya hari rabu kemarin asik pol dah. Mulai dari pagi dengan ujiannya sampai foto-foto hingga gemetar di kala senja. Mantap pol. Udah lama ga foto terus gemeter gitu. A n j a y  w a d i d a w. HAHAHAHA. Makasih yaa. Makasih banget.

|

|

|

Bismillah.

Kali ini gua bakal nulis yang bener-bener personal banget yang akan gua coba buat share ke kalian yang baca. Ini bakal gua tulis dengan sejujur-jujurnya. Ini adalah lanjutan dari tulisan gua yang soal masa-masa akhir SMA.

Di tulisan sebelumnya, gua pernah nulis kalau gua ini gagal masuk kuota SNMPTN. Bukan ikut ya. Tapi ini baru nentuin orang-orang yang berhak ikut SNMPTN. Disitu gua ga masuk. Nah gua ngasih tau orang tua gua kan. Responnya udah gua tulis di tulisan yang judulnya Resurgam. Silahkan baca itu dulu kalau belum baca biar nyambung sama tulisan ini.

Itu tuh kejadiannya pagi, sebelum berangkat sekolah. Lagi ujian praktik juga pas itu. Gua langsung chat temen deket gua sama kaka kelas gua yg deket tuh. Ngomong aja apa adanya. Di semangatin lah. Alhamdulillah tenangan. Gua pengen cerita ke temen deket gua kan di sekolah cuman sikonnya ga pas banget gara-gara sibuk nyiapin ujian segala macem. Gua tahan aja pas itu.

Efek dari omongan bokap saat itu bener-bener ngebekas banget. Seumur-umur dimarahin sama bokap, saat itu adalah kata-kata paling menyakitkan. Bukan cuman buat gua, bokap juga pasti sakit hati karena gua. Bokap pasti kecewa berat sama gua. Gua tau itu. Tau banget. Gua sering banget ngecewain dia sampe bisa kata-kata itu keluar dari mulutnya. Gua bener-bener sadar akan hal itu. Gua gamau ngebela diri. Tapi ini adalah pengakuan dari gua yang sebenernya.

Sejak hari itu, rumah menjadi tempat yang sangat berbeda. Sama sekali gaada kehangatan disana. Gua selalu berharap pengen cepet-cepet keluar rumah, terus balik-balik malem saat semuanya udah di kamar masing-masing. Gua udah ga punya muka lagi buat di tunjukin di rumah. Sejak hari itu, cukup lama gua ga ngomong sama bokap. Nyokap pun sama. Hanya ngomong seadanya. Gua udah ngerasa ga diangap lagi di rumah. Itu udah bukan tempat gua lagi rasanya. Gua udah ngelakuin hal yang sangat mengecewakan anggota keluarga di rumah itu. Malu banget rasanya tiap dateng ke rumah. Hawanya tuh udah pengen bersih-bersih terus tutup pintu kamar. Bangun buat berangkat sekolah, belajar dan pulang malem. Satu-satunya alasan gua ingin pulang saat itu adalah gua masih ingin denger tangisan adek gua. Udah itu aja.

Gua gapunya tempat pelarian saat itu. Temen deket gua, sibuk dengan segala ujian yang sama dengan gua rasakan saat itu. Senior gua pun sedang sibuk dengan kuliahnya. Temen di sekul PUN SIBUK dengan kegiatan yang sama kayak gua. Gua ga punya siapa-siapa saat itu. Hanya diri gua sendiri. Kalau kalian mikir “kenapa ga ngadu sama Tuhan?”. Nih ya. Saat itu, kondisi gua sedang benar-benar hancur. Jatuh. Kalau lu mikir soal ibadah, gua masih ibadah kok. Cuman perasaan gelap di dalam diri gua kagak ilang-ilang. Dengan kondisi gua saat itu, untuk kalian ya kalau nemu orang sekitar kalian kondisinya kurang lebih kayak gua, tolong jangan berkata soal agama, Tuhan dsb. Kami masih ingat. Khususnya gua. Yang gua butuhkan saat itu adalah TELINGA untuk MENDENGARKAN secara langsung. Nyatanya, gua ga dapet cuy. Gua bener-bener sendiri. Gua doang. Seorang. Yang ada di pikiran dan perasaan gua semuanya gelap. Gua bener-bener kosong. Yang gua rasain tuh penyesalan, kecewa, marah, sakit yang semuanya gua rasain sendirian. Sampai gua ngerasa gua udah bukan siapa-siapa lagi di dunia ini. Gaada yang ngarepin kehadiran gua karena gaada yang peduli juga. Sekolah, rumah, sama aja gaada yang peduli dengan keadaan gua. Buat apa gua hidup? Buat apa? Toh sampai saat itu gua cuman bisa ngecewain banyak orang dengan kebodohan gua. Untuk apa kehadiran gua? Gaada.

Di tengah kesibukan sekolah yang berbagai macam, keadaan rumah yang sudah tidak berasa rumah, dan permasalahan yang campur aduk saat itu, gua mulai berfikir untuk mengakhiri hidup gua.

Sampai sini, gua baru cerita ke satu orang. Satu. Now you all know.

Pikiran gua saat itu bener-bener gelap. Semuanya negative. Saat itu, apa yang temen-temen sekul gua liat, senyum, tawa, dan hal-hal positif lainnya, hanya ada di wajah. Di dalam tuh sangat jauh berbeda. Setiap hari, bisa aja gua tertawa lepas, kencang di luar. Tapi pas malem, tengah malem, di kamar, ya disitu bisa banyak hal terjadi. Gua beberapa kali sempet coba buat bunuh diri. Mulai dari tiap pulang sekolah, sebelum pulang ke rumah, atau pas tengah malam. Beberapa kali juga sempet bener-bener ngelakuin, tinggal eksekusi, ntah kenapa, selalu aja, Tuhan masih baik sama gua. Ternyata Tuhan masih perhatian sama gua. Mungkin Tuhan masih ingin kasih gua kesempatan. Tiap kali gua pengen bunuh diri, selalu ada hal yang menghalangi. Yang paling sering adalah adek gua. Gua mikir saat itu lebih baik di rumah daripada di luar gaenak diliat banyak orang. Nah tengah malam, tiap mau ngelakuin, pasti, selalu, adek gua selalu nangis kenceng banget. Disitu gua selalu tersadar, nangis, dan mengurungkan niat untuk ngelakuin itu. Adek gua jadi alasan gua masih hidup sampai saat ini.
Beruntung sekali rasanya saat itu tiap kali ingin melakukan bunuh diri, gua masih bisa berfikir dengan perasaan dan logika. Kalau engga, ya mungkin tulisan ini gaakan pernah ada. Dan syukur sampai saat ini gua masih bisa nahan keinginan untuk itu karena gua punya alasan untuk terus hidup, yaitu adek gua.

Gua ngelewatin semua itu bener-bener sendiri. Gua gatau harus cerita ke siapa karena semuanya punya kesibukan dan prioritasnya masing-masing. Gua pun bener-bener harus menjaga pikiran dan perasaan gua pelan-pelan supaya bisa terkendali. Saat itu bener-bener berat. Ngelewatin semua itu sendirian. Cuman gua terus menguatkan diri gua kalau gua bisa ngelewatin semua ini. Semuanya harus pelan-pelan. Tapi, perasaan memang terkadang sulit untuk di bendung. Kalau gua lagi sendirian, bengong, pikiran tentang bunuh diri kembali muncul. Tulisan tentang bunuh diri pun sering kali memicu pikiran yang sama. Gua juga ngerasa yang lain. Sering banget gua ngerasa sesak nafas. Ntah karena merasa tertekan dengan keadaan atau karena penyakit lama gua yang kambuh lagi.

 Gimana sekarang?

Alhamdulillah sudah mulai berkurang. Udah mulai bisa menjaga pikiran dan perasaan. Tapi akhir-akhir ini suka terlintas lagi hal macam itu. Namun ya masih bisa gua tahan, sampai saat ini. Cuman setiap perasaan itu muncul lagi, rasanya bener-bener kacau. Seharian pasti cuman menyendiri dan tiba-tiba nangis. Belum hilang, cuman sudah mulai terbiasa dengan keadaan seperti ini.

Gua nulis ini atas saran dari orang yg pertama kali gua ceritain. Apa yan gua tulis disini adalah kejujuran. Makasih untuk kalian yang udah baca ini sampai selesai. Gua kehabisan kata-kata untuk menutup ini. Terima kasih banyak.

Love you guys.

-Read.

Komentar

Postingan Populer