Resurgam
I Won’t Give In
Every breath
you take
I watch you slip away
You're slowly killing yourself
Every breath you take
I watch you slip away
You're slowly killing yourself
I won't give in
I watch you slip away
You're slowly killing yourself
Every breath you take
I watch you slip away
You're slowly killing yourself
I won't give in
If my heart
could sing, would you stay?
Would you stay and listen?
Would you stay and listen?
Would you stay and listen?
Would you stay and listen?
If my soul
was torn, would you help?
Would you try and fix me?
Would you help un-break me?
Would you try and fix me?
Would you help un-break me?
Your smile,
it eats me alive
And I can't turn away any longer
And I can't turn away any longer
Every breath
you take
I watch you slip away
You're slowly killing yourself
I won't give in
I watch you slip away
You're slowly killing yourself
I won't give in
Every breath
you take
I watch you slip away
You're slowly killing yourself
I won't give in
I watch you slip away
You're slowly killing yourself
I won't give in
I'm a ghost
of what's left of me
Begging you to hear me
Can you even feel me?
Begging you to hear me
Can you even feel me?
I can't let
you go, save me please
Will you stay here with me?
Will you ever leave me?
Will you stay here with me?
Will you ever leave me?
Your smile
it eats me alive
I can't turn away any longer
I can't turn away any longer
Every breath
you take
I watch you slip away
You're slowly killing yourself
I won't give in
I watch you slip away
You're slowly killing yourself
I won't give in
Every breath
you take
I watch you slip away
You're slowly killing yourself
I won't give in
I watch you slip away
You're slowly killing yourself
I won't give in
I gave you
everything
I never thought we would end up like this
I gave you everything
I can't let you go, save me please
I never thought we would end up like this
I gave you everything
I can't let you go, save me please
I gave you
everything
I won't give in
I gave you everything
I wont give in
I won't give in
I gave you everything
I wont give in
Every breath
you take
I watch you slip away
You're slowly killing yourself
I watch you slip away
You're slowly killing yourself
I'll be your
light in the darkness
Every breath
you take
I watch you slip away
You're slowly killing yourself
I won't give in
I watch you slip away
You're slowly killing yourself
I won't give in
Every breath
you take
I watch you slip away
You're slowly killing yourself
I won't give in
I watch you slip away
You're slowly killing yourself
I won't give in
I gave you
everything
I never thought we would end up like this.
I never thought we would end up like this.
Hallo teman-teman..
Masih sama yang nulis disini. Masih belum mati. Masih hidup. Alhamdulillah.
Gengs, gua mau cerita ini hal
yang gua pendem selama masa SMA. Gua bakal numpahin segala hal yang terjadi
selama 3 tahun. Btw, sekarang pukul 00.21 tanggal 11 Juli. Kebetulan hari ini
tanggal lahir temen deket gua. Temen deket. Kita 1 atap sekolah selama 13
tahun. Artinya kita SELALU bareng sekolahnya. Dalam 13 tahun belajar, 10 tahun
gua habiskan belajar di kelas yang sama. LDR cuma 3 tahun tapi masih bertahan
hubungan kita sampe sekarang.(kalah tuh yang 2,5 tahun. HAAAAAA!!!???). His name is Sastramandala. Please say Happy
Birthday to him gengs di komentar ya! Love you buddy! Muach.
Mungkin beberapa orang bakal
bosen sih baca tulisan ini. Karena, ya.. Udah beberapa kali gua nulis tentang
ini. But, I hope you guys enjoy, suka, dan bisa dapet pelajaran dari apa yang
gua tulis disini. Cussssssssssss beybeh!
Hari pertama masuk SMA saat itu
tanggal 15 Juli 2016. Gua ketemu banyak temen-temen SMP gua lagi. Jaraknya
emang deket banget sih sama SMP. Bahkan di kelas gua aja hampir di dominasi
oleh anak-anak SMP gua. Dari sini saja sudah terlihat sekali budaya Indonesia.
Dimana mayoritas akan selalu mendominasi. Oke skip.
Alur perjalanan gua di SMA:
Masuk IPA – putus*gua
berusaha jujur – hilang arah – nilai jeblok – ikut lomba – juara – pergi
sebulan – lomba lagi – juara – lomba lagi - gagal – nilai turun – ga masuk
kuota snm – lolos sbm.
PENJELASAN:
Masuk IPA:
Asal lu tau, itu bukan pilihan gua, tapi ortu.
Putus: Bye.
Hilang arah:
Udah salah jurusan, putus*lebaysihinitapiyaudahlahya, ya hasilnya...
Nilai jeblok:
Serius deh. Nilai kelas 10 gua gaada yang bisa dibanggain. Kecuali..
Ikut lomba – Juara: ini
doang.
Pergi sebulan:
Hampir sebulan sebenarnya.
Lomba lagi:
masih semangat
Juara: alhamdulillah
Lomba lagi:
lomba terakhir. Udah kelas 12 nih btw
Gagal: Ya.
Nilai turun:
Efek*rumah kaca?
Ga masuk kuota SNM: ini
dia. Cuy, gua gabakal lupa kejadian ini seumur hidup gua.
Lolos sbm:
......
Gini.
Saat gua ga masuk kuota snm,
itu titik terendah gua sejauh ini. Cuy,
gua cerita ini saat itu cuman kebeberapa orang doang. Sakit banget rasanya
waktu itu. Pengen nyoba nulis cuman, apadaya, ga kuat. Gua coba tulis sekarang.
Senin, 4 Februari 2019.
Pengumuman PDSS SNMPTN 2019.
Maksudnya, pengumuman siapa aja yang berhak mendaftarkan diri di SNMPTN 2019.
Lagi ujian praktik tuh waktu itu. Kimia hari itu masih inget gua. Gua cek di
web tuh abis salat dzuhur. Merah. Gua berusaha tenang saat itu. Yang gua
pikirkan saat itu adalah bagaimana caranya ngasih tau orang tua? Gua bingung.
Dan gua memutuskan buat nunggu mereka nanya aja.
Lusanya...
Rabu, 6 Februari 2019.
Pagi hari. Masih suasana ujian
praktik. Pidato Bahasa Indonesia hari itu. 05.45 Ayah gua nanya soal pdss itu.
“Lolos atau ngga?” tanya dia. Gua jawab engga dong. Mulai dari situ, suasana
rumah berubah. Ayah gua bicara hal yang... Yah cukup membekas di hati tapi
rasaya gaada apa-apa dibanding rasa kecewa dia ke gua. But still it hutrs me.
So much.
Inti dari yang dia omongin:
1. Kecewa sangat.
2.
Percuma lomba sampe ke
nasional tapi MASUK KUOTA aja ga mampu.
3.
Semua lomba sia-sia.
4.
Gaada yang bisa
dibanggain dari anak kayak kamu. Banggain aja tuh lomba sendiri. Masuk snm aja
ga mampu.
5.
SNM AJA GAGAL. APALAGI
SBM.
Cuy, yang terakhir tuh masih
paling berasa. Sudah divonis duluan sebelum melakukan pembelaan haha.
Gini aja.
Lu ga perlu repot-repot “mencoba” merasakan apa yang gua rasain
deh. Tapi kalau lu ngeyel, ya terima kasih. Gua kasih tau. Gimana sih perasaan
anak yang selama SMA, hampir 3 tahun, berusaha keras sampai bisa meraih
hasilnya, terus dibilang percuma, ga
guna, sia-sia, gagal bukan sama
temennya, tapi orang tua-nya sendiri?
Gua gabakal membela diri cuy.
Gua tau salah. Sadar banget kok. Gua ngelakuin semua itu bukan buat diri gua,
bukan buat sekolah, bukan buat orang lain. Gua ngelakuin semua itu, lomba,
kegiatan, semua demi orang tua gua. Buat mereka bangga. Bangga punya anak yang
punya prestasi. Mereka juga bangga kok pada waktunya. Tapi abis itu yaudah.
Waktu berubah, sikap berubah. Gagal tetep aja gagal. Gausah ngungkit-ngungkit
yang lama. Begitu deh..
Jiwa gua terusik tiap kali inget ini.
Hari-hari selanjutnya gimana?
Gua tetap berjalan dengan sakit jiwa ini dan terus berusaha
melawan omongan sekaligus doa orang tua gua sendiri.
Akhirnya?
Seperti yang tertulis
sebelumnya.
Singkat ye? Panjang kalau
ditulis semua. Dan juga tidak baik saat ini untuk jiwa saya hehehe
Gengs, yang ingin gua sampaikan
adalah gaada yang ga mungkin di dunia ini selama kita berusaha. Usaha yang
sesuai dengan apa yang kita inginkan. Kalau keinginan kita besar, usaha kita
juga harus besar. Harus seimbang. Menurut gua, kalau keinginan kita belum
tercapai, itu artinya usaha kita kurang. Terus berusaha sampai kita dapat
hasilnya. Gapapa gagal. Gaaada yang salah dengan gagal. Karena Tuhan gapernah
nuntut kita buat sukses kok. Tuhan Cuma minta kita terus berusaha, ikhtiar,
tawakal. Udah. Percaya sama Tuhan. Bukan maksudnya menggurui, tapi percaya deh
Tuhan udah kasih jalannya masing-masing ke tiap orang. Tinggal kitanya aja nih
mau berusaha atau engga ngelewatin jalannya ini.
Tidak ada gunanya kau berusaha keras untuk meraih impianmu,
jika kau tidak percaya pada dirimu sendiri –Maito Guy (Naruto). Gua selalu inget kata-kata ini. Dan ini juga yang jadi
langkah awal. Percaya sama diri sendiri. Percaya
pada mimpimu, maka Tuhan akan memeluk mimpi itu. Itu gua dapet di twitter
btw. Suka aja.
3 tahun di SMA lebih banyak
dihabiskan dengan melawan harus. Mulai dari jurusan yang tidak sesuai. Diikuti
pelajaran yang sulit dicerna oleh nalar saya. Genre musik rusuh. Dan yang paling menonjol adalah
keinginan saya yang selalu bertentangan dengan keinginan orang tua hehehe. Jadi
gua tuh udah biasa beda di lingkungan. Udah biasa diremehin sama siapa aja.
Walaupun udah sering juga, satu dua kali pasti down sih hehehe. Tapi ya gapapa.
Saya ga takut lawan arus gitu. Kenapa? Karena dari awal saya yakin sama diri
saya sendiri. Saya yakin bisa mewujudkan impian saya satu per satu. Terserah
deh orang mau ngomong apa. Itu hak mereka. Semua itu diluar kendali saya.
Gabisa saya atur. Buat apa saya hiraukan sesuatu yang di luar kendali gitu.
Buang-buang waktu. Lebih baik saya fokus kembangkan diri saya selama proses
itu. Dan... Ya.
Saat pertama kali belajar buat
sbm jujur gua minder. Bayangin aja belajar peminatan IPS selama 3 tahun saat
waktu berbagai macam ujian datang. Perang abis-abisan sih gua selama belajar
itu. Beruntung gua banyak belajar dari lomba-lomba gua sebelumnya. Gua lebih
mengenal diri gua jadi lebih mudah menentukan mana yang mau gua lakuin lebih
dahulu. Cara belajar pun gua lebih enjoy
karena udah lebih mengenal diri gua gitu. Jadi intinya, gaada yang sia-sia
selama proses belajar. Mungkin lu belum
sadar saat ini. Tapi suatu saat nanti bakal sadar. Kalau ada orang lain, misal
temen kita, sukses duluan yaudah gapapa. Toh jalan dia sama kita beda kan?
Jangan mengukur suksesnya kita dengan kesuksesan orang karena pasti beda.
Jangan gampang ke distracted sama
lingkungan gitu.
Gua punya temen. Doi cerita
cemburu temen-temennya udah pada masuk PTN keren katanya. Doi jadi kurang
semangat terus gampang nge-down sama
omongan orang. Gua bilang ke dia nih, sebagai temennya yang peduli sama dia ya
gaada maksud menggurui nih.
A: gua B:
Doi
A: Jangan dianggep beban sih.
Namanya orang berproses. Tiap orang prosesnya beda-beda. Yang penting lu
jalanin proses lu dengan sungguh-sungguh, whatever
it takes. Hard work pays off dude.
B: Gua sering banget berusaha
buat percaya sama diri gua. Tapi ada aja yang bikin down. Gua anaknya ga sekuat
itu mikirin omongan orang. Apalagi nyangkut paut masa depan. Asli down banget.
A: Itu Cuma pikiran lu doang.
Lu tau kan itu jelek buat lu? Lu tau itu kan itu buruk buat lu? Yaudah buang!
Lu kan udah tau hal-hal negatif yang ngebuat lu down dsb. Jauhin. Jaga diri lu. Jaga pikiran lu tetep jernih.
Jangan kebawa suasana. Lu punya kontrol penuh atas pikiran dan diri lu. Lu yang
ngatur. Jangan diperbudak hal-hal ga guna di hidup lu.
B: Anjjjjjjj bener banget sih..
Why gitu loh gua susah mengendalikan diri gua sendiri. Terlalu sering mikirin
orang lain anj *doi ngetik gini beneran.
A: Lu yang lebih tau diri lu.
Lu harusnya sadar. Jangan jadi orang yang denial!
Terima aja fakta yang terjadi. Masih gasuka? Ubah! Jangan komplen-komplen
doang. Do something!
B: Iya ya anj. Banyakan
mikirnya daripada usaha wkwk
catatan: tolong manusia yang
saya maksud kalau membaca ini, jangan tersenyum saja anda. Share juga dong!
Ayah gua selalu bilang, hidup itu pilihan.
Dan gua telah memilih untuk yakin dengan jalan hidup gua dan terus berusaha
apapun yang terjadi.
Cuy gua minta maaf. Gua gaada
niat buat pamer. Gua hanya mau cerita. Gua mau sharing. Dengan harapan gua bisa berbagi pelajaran dari apa yang
gua alami sebelumnya. Gua minta maaf kalau ada yang tersinggung. Gua juga minta
maaf kalau tulisan ini ga lengkap sebenernya. Gua mau nulis semuanya, cuman
masih susah gitu buat ngungkapinnya. Malah jadinya sepotong-sepotong. Maaf
banget mungkin lain waktu kalau suasana udah memungkinkan.
Semoga kalian bisa dapet pesan
yang gua kasih. Dan kalau kalian merasa tulisan ini bermanfaat, tolong ke share ke temen-temen kalian, adik kelas terutama yang baru masuk SMA dan kelas 12 nih. Terima kasih semua.
Live your life.
Love you gengs.
-Read.
Komentar
Posting Komentar