Faith

Last Child - Percayalah

ujian hidup yang selalu menerpamu
yang berjuang untuk hidup yang hanya sementara
rasa perihnya hujan di hatimu
yang diberikan oleh rasa yang hanya sementara

kita hidup di dunia yang penuh tanda tanya
yang tak mungkin kau ubah dan terpaksa mengikutinya
kita berada di antara benar atau salah yang tak mungkin dapat kau ukur dengan rasa

berdoalah,
sampaikan pada Tuhan semua keluh kesahmu
Dia kan menjawabnya
percayalah,
dia kan menunjukkan kasihNya padamu melalui jalannya,
percayalah

wahai kamu yang tak seperti mereka
yang terlihat cerah menjalani hidupnya pandangan hidup yang selalu lihat ke atas saja
jadi pemicu keinginan yang tiada habisnya

bersujudlah,
akui pada Tuhan semua kelemahanmu Dia kan menguatkannya
memohonlah,
Dia kan memberikan yang terbaik untukmu melalui caraNya,
percayalah

berdoalah,
sampaikan pada Tuhan semua keluh kesahmu
Dia kan menjawabnya
percayalah, dia kan menunjukkan kasihNya padamu melalui jalannya, percayalah

bersujudlah,
akui pada Tuhan semua kelemahanmu Dia kan menguatkannya
memohonlah,
Dia kan memberikan yang terbaik untukmu melalui caraNya,
percayalah

Oke.

Gini.

Lu tau gak sih rasanya diremehin? Sama siapa aja. Siapapun. Lu diremehin.

Lu direndahin. Bukan karena pendek ya.

Tapi karena lu cuman omong besar. Keliatannya.

Lu banyak bermimpi dan mimpi itu dianggap terlalu jauh dan terlalu tinggi jadi buat orang lain itu susah buat digapai.

Imagined. Jgn terlalu jauh. Bayangkan aja. Lu diremehin, lu dijatuhin, sama orang terdekat lu. Sama orang yg lu cinta. Terserah itu mau orang yg lu suka atau orang tua lu atau siapapun. Just, imagined.

.

.

.

Done? How it feel?

Suck for me.

Ahh dude. Gua merasakan itu selama hampir 2 tahun.

And I feel so depressed. Lebay?

Bodoamat.

Lu blom ngerasain yang namanya hilang kepercayaan. Bukan sama orang lain. Tapi sama diri lu sendiri!

Lu merasa gabisa apa-apa. Karena lu udah direndahin sama orang-orang yang berarti buat lu.

You feel nothing!

You are nothing!

Have you ever feel like that bro?

I lost my faith. Im fuck up that time.
Oke cukup curhatnya. Tadi sedikit alasan kenapa gua jarang post di blog ini lagi hahahaha

-------------------------------------------------------------------

Oke guys gua mau cerita nih pengalaman gua selama ini. Selama ga nulis-nulis lagi dan gua fokus menjalani hidup gua. Lebih tepatnya sih memperbaiki hidup hehe.

Buat yang gatau, gua masih seorang pelajar SMA kelas 11. Dikit lagi lulusssssss ahhhhh gaberasa cuyyy...
Gua ini anak IPA. But, bukan pilihan gua. Itu pilihan orang tua gua. Kalau gua pengennya masuk IPS. Karena gua merasa passion gua ada disitu. Tapi kenapa gua akhirnya  justru masuk IPA?
Well, itu sebuah pilihan yang gua putuskan dengan matang.
Gua disini ga fokus tentang masalah gua, tapi gua bakal fokus sharing gimana cara gua memperbaiki hidup gua.

Singkat aja.

Masa-masa awal masuk SMA, buat gua pribadi rasanya berat. Gua masuk ke jurusan yang ga sesuai dengan passion gua sendiri. Gua masuk IPA hanya dengan modal restu orang tua dan keyakinan bakal sukses doang. Dan juga yang ngebuat semuanya terasa masih berat adalah gua menghancurkan sesuatu yg berharga buat gua, padahal sebelumnya selalu gua jaga dengan baik tapi ya akhirnya rusak juga. Gua itu.

Disini gua ngerasa hancur banget. Dimana impian gua masuk ke jurusan yang gua inginkan ga terwujud, ditambah gua kehilangan hal yg berharga buat gua.

Stres? Jelas. Nyerah? Hell no!

Banyak orang salah ngenilai keadaan. Saat mereka senang atau bahagia, mereka justru terus menerus mencari kesenangan yang tiada habisnya hingga mereka lupa bersyukur dan akhirnya kecewa saat kesenangan yg mereka inginkan sirna. Sebaliknya, saat mereka sedih mereka justru hanya merenung meratapi nasibnya kenapa semuanya bisa terjadi. Padahal seharusnya dia harus terus berusaha buat ngerubah keadaannya. Emang merenung trus dan meratapi nasib tanpa sadar tentang apapun akan merubah keadaan? Of course not dude.

Dan itulah yang gua lakukan.

Gua memang merenung dan meratapi apa yang sedang gua alami saat itu. Tapi saat itu juga gua sadar apa yang harus gua perbaiki. Apa yang harus gua ubah. Apa yang harus gua terusin. Gua gaboleh nyerah cuman karena cobaan diawal-awal jalan menuju masa depan gua.

I'll tell you something dude.

Gua yakinkan ke semua yg baca ini, semua orang di dunia ini bisa sukses dengan cara apapun yg mereka mau.
Bahkan mereka seorang yg bodoh sekalipun.

Kuncinya: Keyakinan, doa, usaha/ikhtiar, tawakal.

Believe me, Ive done it.

Lu tau, gua ini bukan anak yg pinter ataupun cerdas. Engga sedikitpun.

Gua ini bodoh. Gua bodoh dalam banyak pelajaran. Terutama yang serba itung-itungan.
Nilai gua pun gaada yang tinggi. Kayak kebanyakan orang sih kata gua. Gaada yang spesial dari akademik gua. Average.
Tapi, gua juga sadar dengan kelebihan gua. Kelebihan gua: effort.

Usaha.

Kenapa?

Oke gua cerita nih yaaa.. Semoga ga bosen deh...

Gua tadi nulis kalau gua anak IPA tapi itu buka passion gua. Ditambah kemampuan akademik gua yang tidak bisa diunggulkan menambah daftar kekurangan gua. Tapi, gua gapernah nyerah dalam ngejalanin hidup ini. Gua selalu mencari kelebihan diantara kekurangan gua. And you know what? I found it.

Apa itu? Lomba.

Oke gua harus jujur lomba yang gua ikutin ini ga se-fenomenal OSN atauu O2SN kebanyakan. Tapi, efek dari lomba ini sama besarnya seperti 2 lomba tersebut.

Perlu lu tau, SMA gua ini.. Ya... B aja gitu. Ga terlalu bagus. Ga terlalu jelek juga. Jadi ditengah-tengah lah yaa..

Alasan pertama gua mau ikut lomba itu adalah gua mencari sebuah tempat pelarian dari semua masalah gua. Awalnya cuman iseng-iseng ikut seleksi, eh akhirnya kepilih. Gua sendiri aja gapernah kepikiran bakal lolos.

Langusng aja. Ditahun pertama gua SMA gua langsung lomba tingkat DKI. Jadi itu lawabannya semua SMA di DKI. Dan gua berhasil masuk ke final dan keluar jadi juara 3. DKI

Seneng? Banget. Puas? Hmm not yet.

Kenapa gua belum puas dengan pencapaian gua saat itu? Karena gua yakin gua masih bisa lebih dari semua itu.
Dan gua terus berusaha. Berusaha. Berusaha.

Bahkan saat orang libur sekolah pun gua dan temen-temen gua tetep berlatih.

Semua demi impian yang sama: Juara 1 DKI dan masuk nasional.

Dan tahun berikutnya. Kamii berusaha lebih keras. Dan kami... Juara 1. DKI.

Kami mewakili DKI di tingkat nasional. Di gedung MPR RI.

You know what, gua ga ada maksud sedikit pun untuk sombong tapi gua cuman mau sharing ke semua yg baca ini, bahwa gaada yang ga mungkin di dunia ini kalau kalian berusaha. Kalian bisa wujudkan semua impian kalian. Kalian mau jadi pengusaha, kalian mau main game terus tapi ngasilin duit, kalian mau main instagram terus tapi ngasilin duit. Apapun yang kalian mau, kalian bisa wujudkan. Asal, kalian sungguh-sungguh ngejalanin itu semua. Kalian ikhlas. Kalian sabar dalam menjalani prosesnya. Kalian yakin sama diri kalian sendiri kalau kalian bisa wujudkan impian kalian itu.

Kalian bisa.

Apapun impian kalian.

Gua pernah diremehin. Gua dikatain bego, tolol, gabisa apa-apa, cuman ngomong doang gabisa dibuktiin. Gua dibilang banyak temen doang pinter-piter tapi gua sendiri kagak pinter. Temen-temen gua pada masuk di sekolah unggulan semua. Sedangkan gua? Masuk sekolah yang bahkan jarang orang tau.

Tapi gua bisa ngebuktiin ke mereka, kalau omongan mereka salah. Gua ga seperti apa yang mereka bilang. Impian gua itu butuh proses. Dan setiap kali ada orang yg ngeremehin atau ngerendahin impian gua, justru itu yang ngebuat gua selangkah lebih dekat buat gapai impian gua.

Gua ga peduli lu sekolah dimana, unggulan atau bukan, lu bodoh, bego, atau apapun, lu bisa wujudkan impian lu asal lu terusah berusaha dan gapernah nyerah sama impian lu itu. Tinggal ditambah keyakinan kalau lu bisa wujudkan impian lu itu dan terus berdoa.

Last but not least...

Terima kasih buat lu. Yang udah caci maki gua. Yang ngerendahin gua. Yang ngejatuhin impian gua. Ngebandingin gua dengan orang lain. Thank you so much. Tanpa lu, gua gaakan bisa kayak sekarang ini. Tanpa lu, mungkin gua gabisa gapai impian kecil gua saat ini. Tanpa lu, mungkin gua gabisa ngebahagian orang-orang disekitar gua dan orang-orang yang gua sayang. Tanpa lu, mungin gua gabisa ngebanggain orang tua gua kayak sekarang ini. Gua sadar dengan segala kelebihan lu dan semua kekurangan gua. Tapi, mari ambil pelajaran lagi dari masa lalu. Jangan lantas pergi berlalu begitu saja begitu begitu ada yang baru. Pelajaran dari masa lalu itu sangat berharga. Justru itu yang lebih bisa ngebuat lu lebih berkembang dan nyatanya bisa ngebuat gua kayak sekarang ini. Gaada di dunia ini yang sia-sia asal kita selalu dapat menerima semua yang terjadi dengan ikhlas dan penuh keyakinan kalau apa yang terjadi dalam hidup itu selalu bisa menempa kita menjadi insan yang lebih baik lagi dari sebelumnya.

-Read

Komentar

Postingan Populer