Talking To Myself



 Linkin Park - Talking to Myself
 
[Verse 1:]
Tell me what I've gotta do
Katakan apa yang harus aku lakukan
There's no getting through to you
Tidak ada yang bisa menghubungimu
The lights are on but nobody's home (nobody's home)
Lampu menyala tapi tak ada rumah (tak ada rumah)
You say I can't understand
Kau bilang aku tak mengerti
But you're not giving me a chance
Tapi kau tak memberikan ku kesempatan
When you leave me, where do you go? (Where do you go?)
Saat kau meninggalkanku, kemana kau pergi? (Kemana kau pergi?)

[Pre-Chorus:]
All the walls that you keep building
Semua dinding yang kau terus bangun
All this time that I spent chasing
Selama ini aku habiskan untuk mengejar
All the ways that I keep losing you
Segala cara itu aku tetap kehilanganmu

[Chorus:]
The truth is, you turn into someone else
Sebenarnya, kau berubah menjadi orang lain
You keep running like the sky is falling
Kau tetap berlari seperti langit yang jatuh
I can whisper, I can yell
Aku bisa berbisik, aku bisa berteriak 
But I know, yeah I know, yeah I know

Tapi aku tahu, ya aku tahu, ya aku tahu
I'm just talking to myself
Aku hanya bicara dengan diriku sendiri
Talking to myself
Talking to myself
Bicara sendiri
But I know, yeah I know, yeah I know
Tapi aku tahu, ya aku tahu, ya aku tahu
I'm just talking to myself
Aku hanya bicara dengan diriku sendiri

[Verse 2:]
I admit I made mistakes
Kuakui aku membuat kesalahan
But yours might cost you everything
Tapi mungkin menebusmu segalanya
Can't you hear me calling you home?
Tak bisakah kau mendengarkanku memanggilmu pulang?

[Pre-Chorus:]
All the walls that you keep building
Semua dinding yang kau terus bangun
All this time that I spent chasing
Selama ini aku habiskan untuk mengejar
All the ways that I keep losing you
Segala cara itu aku tetap kehilanganmu

[Chorus:]
The truth is, you turn into someone else
Sebenarnya, kau berubah menjadi orang lain
You keep running like the sky is falling
Kau tetap berlari seperti langit yang jatuh
I can whisper, I can yell
Aku bisa berbisik, aku bisa berteriak
But I know, yeah I know, yeah I know
Tapi aku tahu, ya aku tahu, ya aku tahu
I'm just talking to myself
Aku hanya bicara dengan diriku sendiri
Talking to myself
Talking to myself
Bicara sendiri
But I know, yeah I know, yeah I know
Tapi aku tahu, ya aku tahu, ya aku tahu
I'm just talking to myself
Aku hanya bicara dengan diriku sendiri

[Pre-Chorus:]
All the walls that you keep building
Semua dinding yang kau terus bangun
All this time that I spent chasing
Selama ini aku habiskan untuk mengejar
All the ways that I keep losing you
Segala cara itu aku tetap kehilanganmu

[Chorus/Outro:]
The truth is, you turn into someone else
Sebenarnya, kau berubah menjadi orang lain
You keep running like the sky is falling
Kau tetap berlari seperti langit yang jatuh
I can whisper, I can yell
Aku bisa berbisik, aku bisa berteriak
But I know, yeah I know, yeah I know
Tapi aku tahu, ya aku tahu, ya aku tahu
I'm just talking to myself
Aku hanya bicara dengan diriku sendiri
Talking to myself
Talking to myself
Bicara sendiri
But I know, yeah I know, yeah I know
Tapi aku tahu, ya aku tahu, ya aku tahu
I'm just talking to myself
Aku hanya bicara dengan diriku sendiri





Kamu tau apa hal yang paling sering disia-siakan oleh manusia?

Apa?

Kesempatan.

Kesempatan seperti apa?

Kesempatan yang tidak akan bisa terulang lagi.

Seperti?

Kenyamanan, kebahagiaan, dan hal-hal kecil lainnya yang hanya terjadi sekali tapi tidak dimanfaatkan dengan sepenuhnya oleh kita sering kali. Dan kita selalu menyesalinya saat hal itu terlewat.

Yah, itu hal yang wajar untuk manusia.

Tapi apakah wajar jika hal itu selalu terjadi berulang-ulang? Tidakkah dia belajar dari kesalahannya? Tidakkah dia sadar?

Bukan tidak, hanya belum menyadari.

Kenapa belum? Harus berapa kali dia mengalaminya? Bukannya dia sudah diberkahi akal dari tuhannya? Kenapa tidak digunakan?

......

Dimana hatinya? Tidakkah dia merasakannya?

Ya kita tak tahu bagaimana isi hati tiap orang.

Tapi seharusnya dia memahaminya sebagai makhluk yg berperasaan.

Kenapa kamu begitu memikirkannya?

Karena aku merasakannya! Aku merasakan kehilangan kebahagiaan. Aku merasakan kehilangan kenyamanan. Perasaan ini sulit untuk hilang, bahkan mungkin sudah menjadi bagian dari hidupku. Aku selalu memikirkannya karena aku merasa bodoh sudah menyia-nyiakannya. Aku bodoh karena telah membiarkan dia pergi. Dia yang menyadarkanku tentang hidup. Dia menyadarkanku bagaimana harus berfikir, bukan cara berfikir. Aku tumbuh bersama dia. Dialah yg menjadi poros perubahanku. Tapi apa akhirnya? Aku tak bisa menjaganya! Dia lebih memilih jalan lain. Jalan tanpa diriku. Dan aku biarkan begitu saja, karena berfikir akan baik-baik saja. Tapi ternyata tidak. Memang, kenyamanan itu susah di dapat. Saat kamu punya kenyamanan tersendiri, kamu harus menajga itu dengan baik apapun keadaannya. Sekalipun sewaktu-waktu kenyamanan itu rusak, kamu tidak harus meninggalkannya, tapi kamu harus memperbaikinya kembali. Aku baru sadar itu sekarang. Karena sebelumnya, aku meninggalkan hal tersebut, bukan memperbaikinya. Dan aku sangat menyesal akan hal itu.

Aku tak tahu harus berbicara apa.
Aku tak tahu apa yg dia rasakan. Tapi aku rasa, tiap manusia yang kehilangan hal yg sangat berharga, pasti akan merasa sangat kehilangan. Sekalipun ia telah memiliki hal yg baru lagi.

Bagaimana denganmu?

Aku pernah membaca, “belajarlah melepaskan dirinya. Walau setengahmu bersamanya. Yakinlah kau akan terbiasa. Walau inti jiwa tak terima”.

Komentar

  1. Hal yang Anda rasakan tak bedanya dengan seseorang yg kehilangan kedua kakinya, maka untuk bertahan dan berjalan ia harus memulainya dri awal, memulai berjalan dengan tangan. Semakin Anda mencoba berjalan hanya rasa sakit yg semakin Anda temui

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer